Sinta Obong
Mengisahkan saat Prabu Rama memasuki istana Alengka, bertemu dengan istrinya, Dewi Sinta. Dewi Sinta
bersedih hati, mengapa suaminya sudah sedemikian berubahnya kasih sayangnya pada dirinya. Hatinya sakit,
terlalu sakit. Selama 13 tahun dalam penantian, selama tigabelas tahun penuh penderitaan, dan selama
tigabelas
tahun pula mempertahankan kesuciannya dari sekapan Prabu Dasamuka.
bersedih hati, mengapa suaminya sudah sedemikian berubahnya kasih sayangnya pada dirinya. Hatinya sakit,
terlalu sakit. Selama 13 tahun dalam penantian, selama tigabelas tahun penuh penderitaan, dan selama
tigabelas
tahun pula mempertahankan kesuciannya dari sekapan Prabu Dasamuka.
Ternyata dirinya sudah tidak berharga lagi.Prabu Rama menduga bahwa ia sudah tidak suci lagi. Sewaktu
Anoman duta, Prabu Rama menampakkan kasih sayang yang luar biasa, tetapi sekarang Dewi Sinta merasa
tidak berharga lagi. Oleh karena itu, Dewi Sinta minta pada Prabu Rama, untuk dibuatkan panggung api,
untuk pati obong. Sinta akan melakukan pati obong.
Ternyata Prabu Rama memang kelihatannya sudah tidak ada rasa kasih sayang lagi. Ia tidak menolak
permintaan Dewi Sinta untuk melakukan pati obong. Bahkan ia memerintahkan pada punggawa untuk
menyiapkan paggung untuk pati obong. Wibisana, Narpati Sugriwa, Anoman, Laksmana, serta beberapa
punggawa kerajaan Pancawati, sudah menasehati, agar Prabu Rama bertindak bijaksana, dan mereka yakin
kalau kesetiaan Dewi Sinta tidak bisa diragukan lagi.
Dalam waktu tidak lama panggungpun sudah siap. Api sudah berkobar-kobar. Dewi Sinta sudah menaiki
tangga panggung. Panggung yang tinggi seperti bangunan menara. Sekarang ia berada diatas panggung,
apinya berkobar-kobar menjulang setinggi menara, tempat dewi Sinta berdiri. Tanpa berpikir panjang lagi
Dewi Sinta meloncat kedalam api. Dewi Sinta merasa ikhlas melaksanakan pati obong, ia tak menyesal. Ia
lebih baik mati, daripada dituduh hina, apalagi yang menuduh suaminya yang tercinta.
Ternyata api tidak membakarnya. Api bagaikan air sendang yang mengaliri tubuhnya, terasa sejuk. Bathara
Brahma menolong Dewi Sinta dari panasnya api. Karena Dewi Sinta memang suci. Akhirnya Dewi Sinta
diterima kembali oleh Prabu Rama. ***