sinta obong

sinta obong
sinta obong by magelang images woordpress

api

api

Minggu, 14 Februari 2010

Cerita Wayang

Sinta Obong

Mengisahkan saat Prabu Rama memasuki istana Alengka, bertemu dengan istrinya, Dewi Sinta.  Dewi Sinta

bersedih hati, mengapa suaminya sudah sedemikian  berubahnya kasih sayangnya pada dirinya. Hatinya sakit,

terlalu sakit. Selama 13 tahun dalam penantian, selama tigabelas tahun penuh penderitaan, dan selama

tigabelas

tahun pula mempertahankan kesuciannya dari sekapan Prabu Dasamuka.


Ternyata dirinya sudah tidak berharga lagi.Prabu Rama menduga bahwa ia sudah tidak suci lagi.  Sewaktu

Anoman duta, Prabu Rama menampakkan kasih sayang yang luar biasa, tetapi sekarang Dewi Sinta merasa

tidak berharga lagi. Oleh karena itu, Dewi Sinta minta pada Prabu Rama, untuk dibuatkan panggung  api,

untuk pati obong. Sinta akan melakukan pati obong.

Ternyata Prabu Rama memang kelihatannya sudah tidak ada rasa kasih sayang lagi. Ia tidak menolak 

permintaan Dewi Sinta untuk melakukan pati obong. Bahkan ia memerintahkan pada punggawa untuk

menyiapkan paggung untuk pati obong. Wibisana, Narpati Sugriwa, Anoman, Laksmana, serta beberapa

punggawa kerajaan Pancawati, sudah menasehati, agar Prabu Rama  bertindak bijaksana, dan mereka yakin

kalau kesetiaan Dewi Sinta tidak bisa diragukan lagi.


Dalam waktu tidak lama panggungpun sudah siap. Api sudah berkobar-kobar. Dewi Sinta sudah menaiki

tangga panggung. Panggung yang tinggi seperti bangunan menara. Sekarang ia berada diatas panggung,  

apinya berkobar-kobar menjulang setinggi menara, tempat dewi Sinta berdiri. Tanpa berpikir panjang lagi

Dewi Sinta meloncat kedalam api. Dewi Sinta merasa ikhlas melaksanakan pati obong, ia tak menyesal. Ia

lebih baik mati, daripada dituduh hina, apalagi yang menuduh suaminya yang tercinta.


Ternyata api tidak membakarnya. Api bagaikan air sendang yang mengaliri tubuhnya, terasa sejuk. Bathara

Brahma menolong Dewi Sinta dari panasnya api. Karena Dewi Sinta memang suci. Akhirnya Dewi Sinta

diterima kembali oleh Prabu Rama. ***